DAKWAH YANG DIBANTAH
Kerasa ga sih kalo dakwah akhir akhir ini semakin kesini semakin susah? ngasih nasehat selalu banyak argumen untuk menyalahkannya.
like, saya memberikan satu hadis dan satu hukum fiqih, langsung diberi pertanyaan dan logika serta analisis BERDASARKAN PEMIKIRANNYA SENDIRI.
Suatu saat seorang Ulama yang udah S3 belajar ilmu agamanya, S3, saya tekenin lagi, S3, DOKTORAL ILMU AGAMA ISLAM. memberikan sebuah hukum dan nasehat tentang hukum sesuatu, misal dilarang mengucapkan selamat natal, melarang untuk merayakan valentine dan sebagainya. tau apa respon temen temen saya? DIBANTAH DAN DI DEBAT DENGAN PEMIKIRANNYA SENDIRI yang dibalut halus dengan kalimat TOLERANSI, waw. yang miris teman saya itu adalah seorang muslim...
sedih banget ga sih? yaa sangat menyedihkan, seorang doktor di bidang ilmu agama di bantah dan didebat oleh seorang anak yang solat aja bolong2.
ibarat gini deh, misal ente belajar teknik Elektro, seorang profesor dibidang kelistrikan, ngejelasin sesuatu tentang kelistrikan. eh ada orang yang nilai fisika aja pas2an, ngebantah dan bikin teori baru. make sense ga sih? ya ofc ngga, tapi itulah yang terjadi sekarang dibidang AGAMA, wow, anda tercengang? saya juga
contoh yang paling baru saya alamin, kemarin ketika saya mengshare video dakwah ustad Erwandi. seorang DOKTOR Di bidang SYARIAH ISLAM. doktor, S3!. beliau menjelaskan tentang hukum GO-Pay. no offense dan jangan mendebat saya dulu. beliau bilang bahwa Gopay hukumnya haram karena ada unsur riba.
sebelum saya lanjut, seorang Doktor yang sudah menempuh pendidikan yang sangat tinggi pasti akan mempelajari sesuatu terlebih dahulu sebelum memunculkan suatu teori.
dalam kasus ini ustad erwandi pasti nya sudah mempelajari dalam dalam sistem dalam Go-pay. dan tau apa tanggapan masyarakat? ya sudah bisa ditebak, membantah dan tidak mau mengakui kebenaran dengan ke soktau-annya menyimpulkan sistem Go-pay sehingga menurutnya tidak ada unsur haram.
kenapa sih bisa demikian? hal ini udah terjadi dari jaman Rosullullah Shollallhu Alaihi wasallam ketika diutus menjadi rosul untuk berdakwah. apa tanggapan masyarakat quraish? membantah dan menolak. apa alasannya? KEBIASAAN. "INI SUDAH BIASA KAMI LAKUKAN JADI JANGAN SEENAKNYA MENGHARAM2KAN" itulah intinya.
pertanyaannya, apakah anda mau menjadi masyarakat jahilliyah seperti kaum quraish yang mengandalkan akal dan logika serta kebiasaan, dibungkus dengan kalimat 'mulia' "TOLERANSI"? jawabannya ada di diri anda masing, hanya tinggal mau atau tidak mau menerima kebenaran yang ada.
tetap semangat untuk menyebarkan kebenaran, itu hanya salah satu contoh saja.
Comments
Post a Comment